Rabu, 11 April 2012

malam larut selarut sewedang kopi

bagaimana aku tak merasa dingin,
hujan begitu saja melepas kaki tangannya,
menelusupi hingga ke tulang tulang sendi,
ah aku musti berharap padaMU GUSTI,
kalau hujan yang turun ini kau jadikan anugerah sekaligus rakhmatMU akan kami,
apa pun itu jika ENGKAU ingin memberi cobaanMU,
beri berikanlah kepada orang orang yang tak memiliki sifat manusia itu,
kumohon apa pun itu, salam lan sungkemku kagem Panjenengan GUSTI, 
hijau hijau selalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar