senin malam selasa sama halnya dengan malam yang kemarin pun malam ini senantiasa mengajakku merayu lalu mencumbu sekopi hangat kental dan sintal dan beberapa panganan turut serta meramaikan suasana hati, meski aku tahu dingin semakin lirih menggelayuti manis di ujung rokok, ah malam yang tertunda ( malam makin tinggi, angin hinggap lalu mengecup manis bibir perempuanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar